Friday, August 19, 2016

MAJELIS ULAMA SOLO DUKUNG PRABOWO





Beberapa waktu lalu saya berada di Solo. Ada pekerjaan yang harus saya selesaikan di Kota Batik itu. Untuk beberapa hari  saya bermalam di rumah salah seorang tokoh ormas  Solo yang juga relasi saya.  Sungguh banyak hal menarik saya peroleh termasuk pengalaman masuk dan berada di tengah-tengah komunitas muslim Solo yang terkenal berhaluan keras. Rabu malam saya diajak mengikuti pertemuan yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo. Banyak tokoh-tokoh ormas yang hadir mulai dari Ketua MUI Kota Solo  Zainal Arifin, Ketua MTA    Ahmad Sukino, Tokoh Senior PPP Mudrick Sangidu, dan perwakilan ormas-ormas mulai dari Muhammadiyah, NU, dan lain-lain. Sejatinya acarannya dikemas dengan  bungkus  seminar, namun sejak awal sudah terlihat bahwa opini massa akan digiring  mendukung kepada pasangan calon presiden Prabowo Subiyanto dan Hatta Rajasa. Sebelum acara dimulai diputar video pidato Prawobo saat berkunjung ke markas PPP. Pembicara yang hadir kemudian menimpali dengan berbagai pandangan kekurangan  sosok Jokowi dan partai pengusungnya. Suasana mulai memanas saat sebagian peserta pertemuan menginginkan adanya action nyata untuk mendukung Prabowo-Hatta sementara lainnya meminta untuk menunda. “Harus jelas hasil dari pertemuan ini. Ora usah ngomong ngalor ngidul. Nek dukung yo dukung ora yo ora. Politik kui kudu cetho!” ungkap  Mudrick Sangidu tokoh Senior PPP yang kemudian diamini yang lain. Walau sampai acara ditutup   tidak ada acara deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Hatta, namun  forum kemudian sepakat  membuat tim kecil untuk menggagas  formula  dan action deklarasi dukungan kepada capres Prabowo-Hatta dalam waktu dekat. Ketua PCNU Kota Solo Helmi Akhmad Sakdillah yang hadir dalam pertemuan itu menyampaikan pendapat lain. “Kalau sampai tadi ada deklarasi, saya protes. MUI tidak seharusnya punya kepentingan dukung mendukung capres” ungkap kader PDIP ini. Ya MUI tidak seharusnya terjebak dalam politik praktis. Mungkin mereka harus banyak belajar dari Gus Mus. Saat banyak tokoh politik meminta restu padanya untuk maju sebagai bupati, gubernur, atau presiden, ia hanya berucap ringan "Saya tidak punya kapasitas dukung-mendukung atau merestui calon. Wong mereka datang bertamu ya saya terima. Meminta doa, ya saya doakan" begitu kata Gus Mus.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muslihudinelhasanudin/majelis-ulama-solo-dukung-prabowo_54f73766a333112d738b4762

No comments:

Post a Comment